2013-01-12

BANDUNG LAUTAN API


Bandung Lautan Api

Bagaimana mungkin kita
bernegara
Bila tidak mampu
mempertahankan wilayahnya
Bagaimana mungkin kita
berbangsa
Bila tidak mampu
mempertahankan kepastian
hidup
bersama ?
Itulah sebabnya
Kami tidak ikhlas
menyerahkan Bandung
kepada tentara Inggris
dan akhirnya kami bumi
hanguskan kota tercinta itu
sehingga menjadi lautan
api
Kini batinku kembali
mengenang
udara panas yang
bergetar dan
menggelombang,
bau asap, bau keringat
suara ledakan
dipantulkan mega yang jingga,
dan kaki
langit berwarna kesumba


BARA SILIWANGI

Penuh sesak Stadion Siliwangi
Dipenuhi para bobotoh sejati
Walau hujan badai menghampiri
Cinta padamu tak pernah mati

Ketika sang Maung datang
Siliwangi berubah dalam sekejap
Menjadi lautan biru
Tua-muda datang mendukungmu
Mengharap satu kata
Kemenangan …


Wahai Maung penunggu Siliwangi
Dahulu kau sangat disegani
Semua lawan dapat dihabisi
Karena engkaulah juara sejati


Maung Bandung, bangkitlah!
Terkamlah semua lawanmu tanpa ampun
Menangkanlah semua pertandingan
Kembalilah menjadi Maung yang ganas
Yang disegani di seluruh Indonesia


                                          BANDUNG LAUTAN API

telisiklah jalan ini
sebuah sudut braga di kota bandung
yang hangus dibakar tentara-tentara republik
kecaman-kecaman dunia pada tentara knil dan nica
indonesia yang compang camping  dan penuh carut marut
ratu wilhelmina masih ingin meraup kekayaan
dari negeri yang penuh luka
penangkapan-penangkapan tentara republik
tak surutkan semangat bandung lautan api   
barikade tentara nica kebingungan
bandoeng kosong dan tak satupun manusia
perlahan maung siliwangi mengepung bandung selatan
para pengungsi berlari ke barak-barak perlindungan
gerak-gerik harimau siliwangi
merangsek serangan ke arah tentara inggris dan nica
hujan bom dan desingan pesawat pengintai musuh
terus mendesak sampai subuh tiba
dengan kesabaran dan ketekunan
sehasta demi sehasta bandung terengkuh kembali
dalam cinta dan kesetian berbangsa dan bernegara.

© Copyright 2008 bella amelia | Template by : Irfan Ruswandi